Rabu, 21 Agustus 2013

Taubatnya Seorang Pemuda

           Taubatnya Seorang Pemuda Alkisah, pd zaman Nabi Musa a.s. ada seorang pemuda yg selalu suka melakukan kefasikan. Sampai2 penduduk negeri mrs geram krn prbuatannya, shg mrk tdk mampu lg utk mncegahnya. Lantas, mrk pun brdo'a kpd Allah swt. Mrk brharap Allah memberikn petunjuk-Nya. Allah mengabulkn do'a penduduk negeri itu dan mnurunkn wahyu kpd Nabi Musa a.s. Wahyu itu memerintahkn Nabi Musa a.s. utk mengusir pemuda itu dr negerinya. Hal ini dilakukn agar pnduduk negeri tdk ditimpa bencana. Kemudian, pemuda tsb keluar dr kampungnya. Hingga ia sampai pd suatu kawasan yg sangat luas, dimana tdk ada satu makhluk pun disitu. Pemuda itu akhirnya menetap di tempat itu. Selang bbrp hari, si pemuda itu jatuh sakit. Dlm kesendirian, ia merintih dan menangis. Lalu, ia brkt, "Wahai Tuhanku, kalaulah ibuku, ayahku, dan isteriku berada disisiku, tentu mrk akan menangis melihat waktu akan memisahkanku dg mrk (mati). Andaikata anak2ku ada di sisi, pastinya mrk brkt, "Ya Allah, ampunilah ayah kami yg tlah banyak melakukn kejahatan shg ia diusir dr kampungnya ke tanah lapang yg tdk brpenghuni dan keluar dr dunia menuju akhirat dlm keadaan putus asa dr sgl sesuatu kecuali rahmat-Mu ya Allah." Di akhir rintihannya itu, si pemuda brkt, "Ya Allah, jgnlah Kau putuskn aku dr rahmat-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa thd sesuatu." Tdk lama kemudian, pemuda itu mati. Lantas, Allah menurunkn kembali wahyu kpd Nabi Musa a.s. Dlm wahyu-Nya itu, Allah brfirman, "Pergilah kamu ke tanah lapang. Di sana ada seorang wali-Ku tlah meninggal. Mandikn, kafankan, dan sembahyangkanlah dia." Nabi Musa pun segera brgegas ke tempat itu. Setiba disana, Nabi Musa mndapati orang yg mati itu adlh pemuda yg diusirnya dahulu. Nabi Musa kemudian brkt, "Ya Allah, bukankah dia ini pemuda fasik yg Engkau suruh aku usir dahulu?". Allah brfirman, "Benar. Aku kasihan kpdnya oleh krn rintihan sakitnya dan brjauhan dr kaum keluarganya. Apabila seseorang yg tdk mempunyai saudara mati, mk semua penghuni langit dan bumi akan brsama-sama menangis krn kasihan kpdnya. Krn itu, bgmn Aku tdk mengasihaninya, sdgkn Aku adlh zat Yang Maha Penyayang di antara penyayang." Terkirim dari Samsung Mobile

Senin, 29 April 2013

Sebuah Doa dari Tiga Doa Rasulullah saw. yang Tertolak

         'Amir bin Said dari bpknya brkt bhw, "Suatu hari Rasulullah saw. tlah datang dari daerah brbukit. Ktk Rasulullah saw. sampai di masjid Bani Mu'awiyah, beliau masuk ke dlm masjid dan menunaikn shalat dua rakaat. Mk, kami pun turun shalat brsama dg Rasulullah saw.          Kemudian Rasulullah saw. brdo'a dg doa yg agak panjang kpd Allah swt. Stlh selesai beliau brdoa, mk Rasulullah saw. brpaling kpd kami lalu brsabda, "Aku tlah memohon kpd Allah swt.  tiga perkara. Dlm tiga perkara itu Allah hanya memperkenankn dua perkara saja dan satu lg ditolak. 1. Aku tlah memohon kpd Allah swt. spy Ia tdk membinasakn umatku dg musim susah yg brkepanjangan. Permohonanku ini diperkenankn oleh Allah swt. 2. Aku tlah memohon kpd Allah swt. spy umatku ini jgn dibinasakn dg bencana tenggelam (seperti banjir besar yg tlah melanda umat Nabi Nuh a.s.). Permohonanku ini tlah diperkenankn oleh Allah swt. 3. Aku tlah brmohon kpd Allah swt. spy umatku tdk dibinasakn krn prselisihan sesama mrk (peperangan, prselisihan antara sesama Islam). Tetapi prmohonanku ini tdk diperkenankn (tlah ditolak).          Apa yg kita lihat saat ini ialah negara2 Islam sendiri brselisih antara satu dg yg lain. Mrk tdk mau hidup rukun dan saling menghormati prbedaan yg ada. Pantaskah, kita sesama orang Islam saling brselisih? Tentunya tdk pantas. Seharusnya prbedaan yg ada hrs disikapi dg arif dan bijaksana.

Selasa, 23 April 2013

Surat Umar bin Khattab kepada Sungai Nil

Sewaktu negeri Mesir ditaklukkn oleh tentara Islam, khalifah Umar r.a. tlah melantik Amru bin Ash sbg gubernur di wilayah tsb. Pd saat itu, trdpt sebuah peristiwa aneh yg tlah trjd pd masa pemerintahannya. Air sungai Nil dikatakn akan brhenti mengalir. Penduduk Mesir pun hendak mempersiapkn sebuah upacara Jahiliah yaitu mengorbankn seorang gadis ke dlm sungai itu. Amru bin Ash sdh tentu tdk mau melakukannya. Ktk air sungai Nil mulai mengering, penduduk Mesir mulai cemas. Sebagian dr mrk trpaksa pindah ke daerah lain. Keadaan ini memaksa Amru bin Ash menulis surat kpd Khalifah Umar r.a. utk meminta pendapatnya. Saiyidina Umar pun mengirimkn jwbn surat itu kpd Amru Surat itu bknlah ditujukn kpdnya, tetapi kpd sungai Nil. Sblm membuang surat itu ke dlm sungai Nil, Amru sempat membaca isinya yg brbunyi, "Surat ini dikirimkan kpd sungai Nil oleh Umar, hamba Allah dan Amirul mukminin. Wahai sungai Nil! Jk air yg mengalir di sungai ini atas kuasam, mk ketahuilah bhw kami tdk memerlukanmu. Tetapi bila air ini mengalir diatas kekuasaan Allah s.w.t, mk kpd-Nyalah kami memohon agar mengalirkn air di sungai ini." Stlh surat itu dibuang ke dlmnya, dikisahkn bhw sungai itu dipenuhi air sedlm empat puluh kaki pd mlm itu jg. Semenjak hari itu amalan2 Jahiliah hilang di kalangan penduduk Mesir.

Rabu, 27 Maret 2013

Pembuat Putus Asa dari Rahmat Allah swt.

Seorang lelaki dikenal sangat giat beribadah. Sayangnya ia selalu membuat orang mnjd putus asa thd kasih sayang Allah. Hal itu dilakukan sampai ia meninggal. Dlm riwayat itu dikatakn, stlh lelaki itu meninggal, ia kemudian menuntut kpd Allah atas kekhusyukan ibadah yg dilakukn selama di dunia, "Tuhanku, apakah kebahagiaanku di sisi-Mu?" "Neraka," jwb Allah. "Tuhan, lalu dimana blsn dr kerajinan ibadahku?" tanya lelaki itu keheranan. "Bgmn bisa begitu. Di dunia engkau selalu membuat orang brputus asa thd kasih sayang-Ku. Mk, hari ini Aku jg membuat engkau putus asa thd kasih sayang-Ku," jwb Allah.

Selasa, 05 Maret 2013

Sifat Riya' Menghancurkan Ibadah

         Pd suatu waktu sahur, seorang abid mmbaca Al-Qur'an, surah Thoha, disebuah kamar yg brdekatan dg jalan raya. Selesai  membaca, dia berasa amat mengantuk, lalu trtidur. Dlm tidurnya, dia brmimpi melihat seorang lelaki turun dr langit mmbawa naskah Al-Qur'an. Lelaki itu datang menemuinya dan segera membuka kitab suci itu didepannya. Lelaki tsb membuka surah Thoha dan dibukanya pula halaman demi halaman utk dilihat si abid. Si abid melihat setiap kalimah surah itu dicatat sepuluh kebajikan sbg pahala bacaannya, kecuali satu kalimah saja yg catatannya dipadamkn. Lalu katanya, "Demi Allah, sesungguhnya tlah kubaca seluruh surah ini tanpa meninggalkn satu kalimah pun."          "Tetapi knp catatan pahala utk kalimah ini dipadamkn?" Lelaki itu brkt, "Benar seperti katamu itu. Engkau mmg tdk meninggalkn kalimah itu dlm bacaanmu td. Malah, utk kalimah itu,kami telah mncatat pahalanya. Namun, tiba2 kami trdengar suara yg menyeru dr arah 'Arasy: 'Padamkn catatan itu dan gugurkn pahala utk kalimah itu'. Mk sebab itulah kami segera memadamkannya." Si abid menangis dlm mimpinya itu dan brkt, "Kenapakah tindakn  itu dilakukn?". "Ini adlh akibat engkau sendiri. Ktk membaca surah itu tadi, seorang hamba Allah melewati jln di depan rmhmu. Engkau sadar hal itu. Lalu engkau meninggikn suara bacaanmu spy didengar oleh hamba Allah itu. Kalimah yg tiada catatan pahala itulah yg tlah engkau baca dg suara tinggi." Si abid trjaga dr tidurnya, "Astaghfirullaahal'zhiim! Sungguh mulus sekali sifat riya' itu menyusup masuk ke dlm kalbuku dan sungguh besar celakanya. Dlm sekelip mata saja ibadahku bisa dimusnahkannya. Benarlah kata alim ulama', serangan penyakit riya' atau ujub dpt memusnahkn amal ibadah seseorang hamba Allah selama tujuh puluh thn."

Kamis, 21 Februari 2013

Nabi Isa a.s. dan Si Rakus

           Nabi Isa a.s. dan Si Rakus Dahulu kala ada seorang lelaki yg datang kpd Nabi Isa a.s. Ia ingin sekali brsahabat dg beliau, krn itu ia brkt, "Aku ingin sekali brsahabat dgnmu dan mengikutimu kemana saja engkau pergi."      Jwb Isa a.s., "Baiklah kalau demikian."      Pd suatu hari, keduanya brjln di tepi sungai. Mrk brdua mkn tiga potong roti. Nabi Isa a.s.  satu potong dan satu potong utk orang itu, shg sisa satu potong. Kemudian Nabi Isa a.s. pergi minum ke sungai. Saat ia kembali, trnyata roti yg sepotong itu tdk ada. Lalu ia brtanya kpd sahabatnya, "Siapakah yg tlah mengambil sepotong roti?"      Jwb sahabat itu, "Aku tdk tahu."      Lalu keduanya brjln brsama. Tiba2 mrk melihat rusa dg kedua anaknya. Salah satu dr anak rusa itu dipanggil dan disembelih serta dibakar. Kemudian dagingnya dimkn brdua. Lalu, Nabi Isa a.s. menyuruh anak rusa yg tlah dimkn itu spy hidup kembali. Dg izin Allah, anak rusa tsb benar2 hidup seperti sedia kala. Kemudian, Nabi Isa a.s. brtanya, "Demi Allah, yg memperlihatkn kpdmu bukti kekuasaan-Nya. Siapakah orang yg mengambil sepotong roti itu?"      Jwb sahabatnya, "Aku tdk tahu." Kemudian keduanya meneruskn prjalanan hingga sampai ke tepi sungai, lalu Nabi Isa a.s. memegang tangan sahabatnya itu dan mengajaknya brjln hingga sampai ke seberang. Lalu sahabatnya ditanya sekali lg, "Demi Allah, yg memperlihatkn kpdmu bukti ini, siapakah yg mengambil sepotong roti itu?"      Sahabat itu mnjwb, "Aku tdk tahu." Kemudian, keduanya brjln ktk brada di hutan. Ktk mrk sdg duduk2, Nabi Isa a.s. mengambil tanah dan kerikil/ anak batu, lalu diperintahkn, "Jadilah emas dg izin Allah swt." Dg tiba2 tanah dan kerikil itu brubah mnjd emas, lalu dibagi mnjd tiga bagian. Kemudian beliau brkt, "Utkku sepertiga, dan kamu sepertiga, sdgkn sepertiga ini utk orang yg mengambil roti."      Serentak sahabat itu mnjwb, "Akulah yg mengambil roti itu." Nabi Isa a.s. brkt, "Ambillah semua bagian ini utkmu." Lalu keduanya brpisah. Kemudian orang itu didatangi oleh dua orang yg akan merampok harta itu dan membunuhnya. Orang itu (sahabat Isa a.s.) brkt, "Lebih baik kita bagi tiga saja." Ketiga orang itu setuju, lalu menyuruh salah seorang pergi ke pasar brbelanja makanan. Di dlm hatinya, orang yg brbelanja itu muncul sebuah perasaan dan brkt dlm hatinya, "Utk apa kita membagi uang/ harta, lebih baik makanan ini sy bubuhi racun saja biar keduanya mati, dan ambil semua harta itu".      Lalu, makanan itu diberi racun. Sementara orang yg tinggal itu brkt, "Utk apa kita membagi harta , lebih baik jk ia datang, kita bunuh saja. Lalu harta itu kita bagi dua." Mk ktk datang orang brbelanja itu, dia segera dibunuh.Lalu hartanya dibagi mnjd dua. Kemudian keduanya mkn dr makanan yg tlah diberi racun. Akibatnya, keduanya mati. Harta itu ditinggalkn di hutan, sdgkn mrk mati disekitar harta itu. Kemudian ktk Nabi Isa a.s. brjln dihutan dan menemukn (melihat) hal itu. Lantas ia brkt kpd sahabat2nya, "Inilah contohnya dunia, mk brhati-hatilah kamu kpdnya".

Senin, 18 Februari 2013

Pahlawan Perang yang Masuk Neraka

   Pahlawan Perang yang Masuk Neraka    Pd suatu hari, sebuah prtempuran tlah trjd antara pihak Islam dg pihak musyrik. Kedua belah pihak brjuang dg hebat utk mengalahkn antara satu dg yg lainnya. Tiba saatnya prtempuran itu diberhentikn dan kedua pihak pulang ke markas masing2.      Di sana Nabi Muhammad saw. dan para sahabat tlah brkumpul memprbincangkn ttg prtempuran yg tlah trjd. Peristiwa yg baru mrk alami itu msh trbayang-bayang di kelopak mata. Dlm prbincangan itu, mrk begitu kagum dg salah seorang dr sahabat mrk, yaitu Qotzman. Sewaktu brtempur dg musuh, dia kelihatan seprti seekor singa yg lapar menelan mangsanya. Dg keberaniannya itu, dia tlah mnjd buah bibir saat itu.      "Tdk seorang pun diantara  kita yg dpt menandingi kehebatan Qotzman," kt salah seorang sahabat.      Mndengar prkataan itu, Rasulullah saw. pun mnjwb, "Sbenarnya dia itu adlh golongan penduduk neraka."      Para sahabat mnjd heran mndengar jwbn Rasulullah itu. Bgmn mgkn seseorang yg tlah brjuang dg begitu gagah menegakkn Islam bisa masuk dlm neraka. Para sahabat brpandangan antara satu sama lain ktk mndengar jwbn Rasulullah itu.          Rasulullah sadar, para sahabat tdk begitu percaya dg ceritanya. Lantas beliau brkt, "Semasa Qotzman dan Aktsam keluar ke medan perang brsama-sama, Qotzman tlah mengalami luka parah akibat ditikam oleh pihak musuh. Badannya dipenuhi dg darah. Dg segera Qotzman meletakkn pedangnya ke atas tanah. Mata pedangnya itu dihadapkn ke dadanya. Lalu, dia terus membenamkn mata pedang itu ke dlm dadanya."      Dia melakukn prbuatan itu krn dia tdk tahan menanggung sakit akibat luka yg dialaminya. Akhirnya dia mati bkn krn melawan musuh, tetapi krn membunuh dirinya sendiri. Melihat keadaannya yg parah, banyak orang yg menyangka dia akan masuk surga. Tetapi dia tlah menunjukkn dirinya sbg penduduk neraka."      Menurut Rasulullah saw. lagi, sblm dia mati, Qotzman prnah brkt, katanya "Demi Allah, aku brperang bkn krn agama, tetap hanya sekedar mnjg kehormatan kota Madinah spy tdk dihancurkn oleh kam Quraisy. Aku brperang hanyalah utk membela kehormatan kaumku. Kalau tdk krn itu, aku tdk akan brperang." Riwayat ini tlah dirawikan oleh Luqman Hakim.