Rabu, 29 Februari 2012

Pengakuan Abu Jahal tentang Nabi saw.


                                            Pengakuan Abu Jahal tentang Nabi saw.

         Nabi Muhammad saw. adlh seorang paling dihormati dan dipercaya oleh seluruh anggota masyarakat Qurais, baik sblm dirinya diutus menjd seorang Rasul maupun sesudahnya. Sblm diutus menjd Rasul, Nabi telah memperoleh gelar “Al- Amin”, yg artinya orang yg dpt dipercaya. Nabi memperoleh gelar itu tdk lain krn pribadinya yg indah serta budi pekertinya yg mulia lg terpuji. Anehnya, Nabi bkn saja dianggap orang yg paling benar oleh para sahabat dan pengikutnya,  ttp jg oleh musuh2 Nabi. Termasuk paman beliau sendiri, Abu Jahal bin Hisyam, musuh Islam nomor satu. Pernah suatu ktk datang sahabat Abu Jahal brtanya kpdnya, “Ya Abu Hakam, disini tdk ada orang lain yg dpt mendengar perbualan kita selain engkau dan aku. Mk dr itu, aku ingin tahu dr mulut kamu sendiri, apakah Muhammad itu seorang yg benar atau pendusta?”
         Betapa terkejutnya lelaki itu ktk Abu Jahal menjwb pertanyaannya dg pantas dan spontan, “Demi Tuhan! Sesungguhnya Muhammad itu seorang yg benar dan ia tdk pernah berbohong sama sekali.” Demikian anehnya, satu2nya kejadian didunia ini yakni seorang musuh yg scr terang2an tanpa ragu2 mengakui bhw lawannya adlh seorang yg benar. Ini merupakan satu2nya keistimewaan Nabi Muhammad saw., beliau dianggap benar oleh musuh2nya seklipun. (Kisah Teladan Islam)

Selasa, 28 Februari 2012

Jember- Surabaya- Sumenep (PP)

Jember- Surabaya- Sumenep (PP)

oleh Sakamoto Yayant pada 4 September 2011 pukul 22:07 ·
Hari Raya thn ini penuh dg cobaan.. mulai seminggu sblm Hari Raya sy hrs jd bujangan (ditinggal isteri dan anak2 ke Srby), bbrp hari sblm+ sesudah Raya hrs nglembur kerja.. hrs menyetir mobil sendiri PP dlm kondisi tdk fit dan sakit kepala (sampai saat ini).. dan tadi siang ktk sy mau shalat, sy terpeleset dan kaki tertumpah air panas opor ayam.. betul2 terasa lengkaplah perjalanan.. semoga tdk ada lg cobaan sampai sy balik ke kampung halaman lg
· · · Bagikan · Hapus

Warga Negara Yang Baik?

Warga Negara Yang Baik?

oleh Sakamoto Yayant pada 1 September 2011 pukul 10:53 ·
Harus dibedakan antara warga negara yg baik sbg umat beragama dg warga negara sbg warga sesungguhnya (dlm sistem pemerintahan). Mana yg lebih baik, seorang WN yg taat bayar pajak dan tdk pernah berbuat kriminal (tp berhari raya tdk sama dg anjuran pemerintah) dg seorang WN yg meskipun pejabat pemerintahan tp suka ngemplang anggaran/ korupsi (tp ikut berhari raya sesuai anjuran pemerintah)?! Belum lg mrk oknum pejabat bisa mudik pake mobil dinas yg dibyr dr pajak masyarakat.
· · · Bagikan · Hapus

Rabu, 22 Februari 2012

Ulama Berpolitik

Ulama Berpolitik

oleh Sakamoto Yayant pada 31 Agustus 2011 pukul 8:12 ·
Sy sangat menghargai para ulama, tp bila ada oknum ulama yg berpolitik sy bersikap hati2 (krn sangat besar kemungkinan oknum tsb dlm dakwahnya membawa muatan politis didlmnya). Apalagi bila ada oknum ulama yg membenarkan diri sendiri dan partainya 'bahwa dialah yg paling benar' mk akan semakin sulit mempersatukan umat. Ingatlah, Shalat Tarawih aja jumlahnya berbeda dan terkadang Hari Rayanya (dr yg sy baca sama2 ada dasarnya.). Wallahu'alam bishshowab
· · · Bagikan · Hapus

Senin, 20 Februari 2012

Si Pencuri yg Bahagia dan Si Ahli Ibadah yg Kecewa


                                     Si Pencuri yg Bahagia dan Si Ahli Ibadah yg Kecewa

         Di zaman Nabi Musa a.s. trdpt seorang hamba Allah yg suka mencuri. Ia melakukan pekerjaan mencuri itu sdh 40 th. Pada suatu hari, ia melihat Nabi Musa a.s. sdg brjln. Terlintas di hatinya utk brjln brsama Nabi Musa a.s. Ia brkt, “Kalau aku dpt brjln brsama Nabi Musa a.s., semoga keberkahan selalu brsamaku.” Tetapi stlh  dipikirkn kembali, dia tdk jd melangsungkn niatnya. Dia brkt, “Aku ini pencuri. Mana mgkn pencuri seperti aku ini brjln brsama seorang nabi.”
         Sejurus kemudian, dia  melihat pula seorang yg ahli ibadah berlari-lari mengejar Nabi Musa a.s. dr belakang. Si ahli ibadah ini tlah bribadah scr istiqamah slm 40 th dan banyak dikenal oleh banyak orang. Si pencuri itu brkt did lm hatinya, “Baiklah, aku brjln brsama si ahli ibadah ini. Semoga jg trdpt kebaikan utkku.” Lantas si pencuri menghampiri si ahli ibadah dan meminta kpdnya utk brjln brsamanya. Saat muncul si pencuri, si ahli ibadah terkejut dan mrs takut. Dia brkt di dlm hatinya, “Celaka aku! Kalau si pencuri ini brjln brsamaku, aku khawatir nanti sgl kebaikan dan amalanku nantinya menjd rusak.” Si ahli ibadah terus brlari cepat spy si pencuri tdk brjln brsamanya. Si pencuri td terus mengikuti si ahli ibadah. Akhirnya kedua orang itu sampai bersamaan di samping Nabi Musa a.s. Nabi Musa a.s. terus brpaling dan brsabda kpd mrk brdua, “Aku baru saja mendpt wahyu dr Allah swt. spy memberitahu kalian sgl amalan baik dan buruk kamu telah dimusnahkn oleh Allah.” Mk, trkejutlah si ahli ibadah dan si pencuri itu. Si pencuri brbahagia krn sgl dosa mencuri slm 40 th tlah diampuni oleh Allah swt. Si ahli ibadah mrs sdih krn sgl amalan dan ibadah yg ia lakukan slm 40 th tdk diterima oleh Allah swt.
Ternyata,, walaupun kerjanya mencuri, si pencuri itu tdk menyukai apa yg ia kerjakn. Ia mencuri krn miskin dan orang yg hrs ditanggungnya banyak. Ktk itu akhlak masyarakat sdh rusak dan orang kaya enggan membantu fakir miskin. Dia mencuri krn terpaksa. Oleh krn itu, setiap kali mencuri, dia amat mrs brsalah dan brdosa. Jiwanya trsiksa dan menderita. Slm 40 th dia menanggung rasa brdosa itu dan slm itu jg jiwanya parah menangung derita. Slm 40 th hatinya merintih meminta belas kasihan, keampunan, dan mengharapkn kasih sayang Allah swt. Sementara itu, si ahli ibadah slm ini amat yakin ibadahnya mampu menyelamatkannya. Ia mrs yakin bhw ibadah yg dilakukan akan mndptkn balasan surga. Setiap kali ia bribadah, ia mrs dirinya brtambah baik. Setiap kali ia bribadah, ia mrs dirinya btambah mulia. Slm 40 th si ahli ibadah ini mendidik hatinya spy mrs lebih baik dan lebih mulia. Hingga ia mrs tdk layak brgaul dg orang2 yg brperangai buruk, seperti bjln dg brsama orang yg hina dan brdosa. Ia mrs hanya layak  brjln brsama para Nabi.
Maha Suci Allah yg mengetahui sgl isi hati manusia. Yg tdk melihat akan amalan2 lahir tetapi apa yg ada di dlm hati. Yg menilai hamba-Nya mengikuti apa yg trmampu oleh hamba-Nya dan tdk lebih dr itu. Yg menguji manusia dg kesusahan dan nikmat utk mengetahui siapa dikalangan hamba2-Nya yg benar2 brjiwa hamba dan mrs bhw Allah itu Tuhannya. (Kisah Teladan Islam)

Minggu, 19 Februari 2012

New Man

New Man

oleh Sakamoto Yayant pada 29 Agustus 2011 pukul 20:25 ·
Hari Raya ini q tdk membeli baju atau celana baru krn baju/ celana yg lama msh layak pakai. Anggaran busana sdh q pakai utk membeli bbrp buku baru ttg Islam (mulai bacaan yg ringan sampai berat), mumpung di bln puasa ini bbrp toko buku memberikan diskon utk buku2 agama Islam (trik yg bagus, i like it.. he3x..). Q sadar tdk akan bisa selesai membaca buku itu dlm waktu dekat. Tp paling tdk q sdh menginvestasikan dlm buku dan berharap menjadi orang yg lebih baik lg.. new man..
· · · Bagikan · Hapus

Antara Kewajiban dan Mengejar Pahala

Antara Kewajiban dan Mengejar Pahala

oleh Sakamoto Yayant pada 27 Agustus 2011 pukul 9:12 ·
Brtemu dg teman yg pekerjaannya sama2 sbg 'Pengamanan'. Ia brcerita lg dinas tp tetap menyempatkn diri utk i'tikaf di Masjid. Malah ia sempat brtengkar dg temannya dan tetap brsikukuh meninggalkan kewajibannya dg alasan mengejar pahala di bln Ramadhan (apalagi sekali dinas temannya banyak). Sdh seharusnya kita mendahulukan kewajiban/ pekerjaan drpd mengejar pahala. Krn dg bekerja, kita dpt gaji utk membiayai kehidupan keluarga. Sedangkan i'tikaf itu sunah dan bkn kewajiban bg umat Islam.
· · · Bagikan · Hapus

    • Sakamoto Yayant ‎.. alternatif lain, kita bisa melakukan i'tikaf di masji tp brbicara/ rundingan yg baik dg teman dinas (klo perlu ngasih rokok spy teman legowo he3x..). Utk mengejar pahala ktk dinas kan bisa shalat mlm/ dzikir di kantor. Insyaa Allah akan tetap mendpt berkah di bln Ramadhan.
      27 Agustus 2011 pukul 9:22 ·
    • Sastro Paijo Harus ad kseimbangan,.,supaya kta bahagia dunia akhirat,.,.,amien.
      27 Agustus 2011 pukul 9:23 ·
    • Sakamoto Yayant ‎@sastro:.. Insyaa Allah. Islam itu fleksibel asal kita mau belajar ilmunya yg akan mempengaruhi pemahaman kita.
      27 Agustus 2011 pukul 9:31 ·
    • Sakamoto Yayant ‎@all:.. ma kasih jempolnya