Umar bin Khattab dan Pendeta
Saiyidina
Umar r.a. adlh seorang khalifah Islam yg tegas dlm menjalankn pemerintahan.
Sungguh pun demikian baginda suka brlaku lembut dan santun thd orang miskin,
lemah, kaum Zimmi bhkn thdp penduduk bkn Islam yg tlah ditaklukkannya. Saat
tentara Islam brhasil menaklukkan
wilayah Ilya’ di Baitul Maqdis, penduduk2 yg beragama Kristen dan para
pendeta menghendaki Khalifah Umar sendiri yg datang utk membuat perjanjian dg
mrk. Lalu Umar berangkat kesana utk membuat perjanjian damai yg berisi jaminan thd jiwa, harta benda,
gereja2, salib2, dan hal2 lain yg brhubungan dg persoalan antar agama. Dlm prjanjian tsb, Umar r..a.
melarang brtindak keras dan mendatangkn kesusahan thd para penganut agama
Kristen. Ktk Umar r.a. brsama sang pendeta di gereja al-Qiamah, masuklah waktu
sembahyang. Saiyidina Umar brgegas keluar utk brsembahyang pd suatu sudut
gereja itu. Hal ini diketahui oleh sang pendeta, lalu brkt kpd Saiyidina Umar
r.a., “Silahkn brsembahyang didlm ya amirul mukminin.”
Umar r.a.
kemudian mnjwb, “Terima kasih Tuan. Sy
sengaja sembahyang di luar spy di belakang hari kelak jgn ada orang brkt Umar
mau menukarkn gereja kpd masjid, lalu diikuti pula oleh kaum muslimin yg lain.”
Demikianlah ketinggian akhlak Saiyidina Umar r.a. Dlm hal
sekecil apa pun tetap dipertimbangkn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar